Tekanan Terhadap Rupiah Masih Berlanjut
ILUSTRASI
HEADLINE NEWS, JAKARTA - Pasar global masih ditutup
turun semalam kendati ekonomi Jerman sebagai motor Uni Eropa tumbuh
lebih baik dari perkiraan. Ini menjadi sentimen negatif bagi pergerakan
nilai tukar rupiah pada Rabu (16/5/2012)."Kami perkirakan masih ada tekanan pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp 9.250 hingga Rp 9.270 per dollar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, pagi ini. Tekanan terhadap euro masih berlanjut kemarin. Rupiah masih ditutup melemah pada perdagangan kemarin di Rp 9.240 per USD (kurs tengah Bloomberg).
Beberapa bursa Asia utama termasuk Indonesia (IHSG) juga melemah. IHSG turun 0,18 persen menjadi 4.045,64. Harga minyak mentah juga masih bervariasi. Harga Brent naik 0,65 persen menjadi 111,72 dollar AS per barrel dan harga WTI turun menjadi 93,98 dollar AS per barrel atau turun sekitar 0,84 persen.