Minggu, 29 April 2012

Dukungan Dahlan ke Chairul Tanjung Dipertanyakan
Menteri BUMN Dahlan Iskan
JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta menjelaskan kaitan transaksi bisnis pembelian 10,9 persen saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) oleh pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT).

Pembelian 10,9 persen saham itu setara dengan 2.467.868.564 lembar seharga Rp1,53 triliun. Selain sebagai pengusaha, Chairul Tanjung juga merupakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN).

Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengatakan, meruginya tiga BUMN yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas, lantaran dahulu harus membeli delapan persen sisa saham perdana IPO PT Garuda yang tidak laku yang setara dengan 3.008.406.725 lembar seharga Rp2,256 triliun.

"Chairul Tanjung membeli saham Garuda setelah sebelumnya dia berhasil membeli Bank Mega, Carrefour, dan media online," kata Iskandar pada hari Minggu (29/4/2012).

Sekarang pun, lanjut dia, publik bertanya kepada Menteri BUMN, mengapa uang Rp1,53 triliun yang diduga hasil dari Rolling Program Chairul Tanjung, saat ini bisa menguasai delapan persen saham Garuda yang dimiliki tiga BUMN sekuritas plus 2,9 persen saham dari pasar modal.

Tentunya, lanjut Iskandar, Dahlan Iskan harus memaparkan jawabannya agar masyarakat tidak bertanya-tanya. IAW sendiri kata dia, menelisik luar biasanya hasil Rolling Program, dikenal dengan istilah Bank Secure Private Placement Program.

Program ini yang seharusnya menjadi bidang utama pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menciptakan percepatan pembangunan ekonomi.
Pasalnya, ini sudah teruji di Malaysia dan China secara signifikan dapat menyejahterakan rakyatnya.

"Lantas, apakah sebenarnya dari transaksi itu BUMN diuntungkan atau malah dirugikan? Bagaimana pula Rp300 miliar uang Muhammad Nazaruddin di dalam saham Garuda?" kata Iskandar.

Dia menambahkan, hal inilah yang seharusnya perlu dijelaskan oleh Menteri BUMN. Sebab Menteri BUMN sangat bangga atas pembelian itu hanya dengan alasan bahwa pembelinya seorang pengusaha nasional.

"Apa yang diketahui Dahlan Iskan tentang modal Rolling Program," tukasnya.

Sekadar informasi, Chairul Tanjung merogoh kocek hingga Rp1,53 triliun untuk menguasai 10,28 persen sisa saham Garuda. Pemilik CT Corporation ini menawar dengan harga tertinggi yakni Rp620 per lembar saham.

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini menyisihkan empat calon investor yang juga dari kalangan pengusaha nasional. Mereka adalah Sandiaga Uno (Saratoga Capital), Rahmat Gobel (Panasonic Gobel), Aburizal Bakrie (Bakrie Group), dan Hary Tanoesodibjo (MNC Corporation).

Chairul Tanjung memborong seluruh saham Garuda yang ditawarkan tiga perusahaan sekuritas, yaitu PT Mandiri Sekuritas sebanyak 400 juta lembar, PT Bahana Securities sekitar 900 juta lembar, dan PT Danareksa Sekuritas sekitar 900 juta lembar saham. Dengan harga Rp620 per lembar.

Maka total transaksi seluruh saham tersebut mencapai sekira Rp1,53 triliun. Chairul Tanjung sendiri masuk membeli saham Garuda melalui anak usaha CT Corporation, PT Trans Airways.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar