Selasa, 15 Mei 2012

 Sentimen Global Masih Tak Pasti, Rupiah Tertekan
 Ilustrasi. Foto: Okezone
ILUSTARSI
JAKARTA - Akibat ketidakpastian eksternal, nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi masih akan melemah dan berada di level Rp9.200 per USD.

"Rupiah masih akan tertekan, kisarannya Rp9.200-Rp9.250 per USD," kata analis valuta asing Rully Nova .

Dia mengatakan, kondisi di Eropa memang banyak ketidakpastian terutama di Eropa. Hal tersebut terlihat dari kondisi politik dan ekonomi negara tersebut. "Beberapa negara malah sudah memasuki masa resesi, sehingga menambah risiko di pasar keuangan global," katanya.

Maka dari itu, dengan adanya hal ini, pelaku pasar mulai meninggalkan mata uang dari negara emerging market dan berpindah ke USD atau ke mata uang yang minim risiko. Bank Indonesia (BI) dalam hal ini memang melakukan intervensi dan stand by di pasar untuk membantu rupiah agar tidak terus melemah.

"Namun intervensi yang dilakukan tidak sepanjang hari. Ada waktu tertentu terutama di akhir perdagangan. Di awal memantau, dan baru di akhir melakukan intervensi," tandasnya.

Belum adanya kepastian perbaikan ekonomi di zona Eropa, telah membuat investor memilih dolar Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu investasi safe haven. Akibatnya, rupiah kembali tertekan di kisaran Rp9.200 per USD.

Menurut kurs BI, rupiah melemah 40 poin menjadi Rp9.220 per USD dari Rp9.180 per USD. Adapun perdagangan harian rupiah, berada di kisaran Rp9.174-Rp9.266 per USD. Sementara Bloomberg mencatat, rupiah kembali melemah 27 poin dan bertahan pada level Rp9.270 per USD, dengan perdagangan harian di kisaran Rp9.190-Rp9.303 per USD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar